Jurnal Selatan Papua

Berita untuk kita

Jalan Lumpur Tak Hentikan Langkah Paskalis Imadawa Menjemput Hati Warga Winiktik

Boven Digoel, Jurnal Selatan Papua – Pemimpin itu memilih menempuh jalan sulit menghadiri peringatan pengabdian seorang pastor sekaligus menemui masyarakat kampung

Pagi itu, Minggu,6 Juli 2025 langit Boven Digoel sedikit bersahabat. Pengawal pimpinan itu bangun langsung sibuk mempersiapkan perjalanan ke Winiktit.

Pimpinan yang dikawal itu adalah Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa. Bagian protokol dan rumah tangga bergerak secepat kilat menyiapkan mobil (kendaraan roda empat) yang ditumpangi hingga barang bawaan.

Tepat sekira pukul 07.00 WIT Paskalis bersama timnya menaiki sejumlah kendaraan roda empat yang sudah disiagakan. Perlahan satu persatu keluar dari hotel menuju Winiktit.

Winiktit adalah salah satu kampung yang lumayan jauh dari Kabupaten Boven Digoel. Kampung itu masuk Distrik Waropko. Perjalanan ke kampung itu memakan waktu kurang lebih tiga jam.

Sepanjang perjalanan,cuaca seolah-seolah hendak menghalangi, sedikit mendukung, terik matahari terpancar kaku keluar dibalik celah-celah dedaunan pohon.

Hawa sepanjang jalan dingin menerobos masuk ke tubuh, namun tak mematahkan semangat Wagub Paskalis bersama tim pengawalnya menuju Winiktit. Meski usia Wagub Paskalis boleh dibilang memasuki lanjut usia (lansia).

Namun, gaya anak muda, dan semangatnya tinggi, ia nekat mendatangi masyarakat kampung sekaligus menghadiri syukuran pastor. Meskipun jarak dan jalan yang ditempuh tak semulus aspal kota.

Medan itu tak membuat semangat dan jiwa mudanya pudar, tetap membara. Tiga jam perjalanan ke Winiktit tak mulus, kendaraan roda empat dari Boven Digoel tak bisa langsung masuk kampung.

Ditengah perjalanan, ada satu sungai yang harus dilalui dengan menggunakan speedboat menyebrang ke Kampung Winiktit.

Saat mendekati kampung, tim yang mengikuti sekaligus mengawalnya sibuk membangun komunikasi terkait acara serta menurunkan barang bawaan yang dibawah.

Bum-bum-bum terdengar dari kejauhan bunyi tabuhan tifa berbalas-balasan mengiringi tarian anak-anak muda kampung itu menyambut sang pemimpin saat turun dari speedboat yang ditumpangi tiba ditepi sungai.

Tarian yang disuguhkan adalah tarian adat khas suku Awuyu. Salah satu suku yang mendiami Winiktit adalah Awuyu.

Raut wajah anak-anak muda itu gembira bercampur senang melihat kedatangan pemimpinnya. Suasana kampung berubah seramai kota ditengah hutan.

Masyarakat Winiktit yang ikut menyambut, sorak-sorai. Ala kadarnya, kekurangan sana sini, infrastruktur pas-pasan, cuaca berubah seperti tak menerima, namun tak mengurangi rasa senang dan sukacita penyambutan.

Saat turun dari speedboat, jalan kaki menyusuri jalan tanah memasuki kampung. Lumpur jalan tanah masih kental, namun Paskalis tetap mengenakan sepatu kantoranya.

 

Sama sekali tak memusingkan jalan tanah yang pasti menambah warna lumpur di sepatunya. Tarian adat terus mengiringi langkah rombongan Paskalis masuk kampung.

Anak-anak muda kampung yang melakoni tarian adat berbusana tradisional. Nyanyian leluhur terus dilantunkan.

Sudah menjadi tradisi turun-temurun di Winiktit, tarian itu simbol penyambutan kehormatan bagi tamu khusus.

Kedatangan Paskalis bersama rombongan untuk menghadiri ucapan syukur 25 tahun imamat Pastor Hendrikus Kariwop di Kampung Winiktit.

Sebelum memotivasi Pastor Hendrikus, Paskalis mendesak Pemerintah Kabupaten Boven Digoel agar menyerahkan perbaikan pembangunan jalan Kampung Winiktit- Kut Kemp-Waropko ke pemerintah provinsi.

Jalan-jalan itu butuh perbaikan,sebagian sudah beraspal namun kembali tertimbun tanah akibat hujan. Sebagian belum beraspal, lainnya lagi berubah seperti kolam ikan ditengah badan jalan.

“Sudah kami usulkan ke pemerintah kabupaten untuk jalan dari Kampung Winiktit- Kampung Kut Kemp sampai Waropko diserahkan ke Pemerintah Provinsi Papua Selatan untuk dibangun,”tegas Wagub Paskalis.

Paskalis meminta jalan-jalan itu segera dibangun lantaran ia menjadwalkan akan memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025 nanti di Kampung Ayumka.

Ia berharap perbaikan pembangunan jalan-jalan itu segera diserahkan ke Pemerintah Provinsi Papua Selatan agar segera dibangun.

Paskalis meminta kepada pastor Hendrikus dan Sam serta masyarakat mendoakan agar cuaca baik sepanjang perbaikan pembangunan jalan tersebut. Masyarakat juga diminta mendukung perbaikan pembangunan jalan tersebut.

“Jangan begitu alat berat itu mau bergerak dan bekerja, banyak tuan tanah menghalangi, padahal sebelumnya tanah itu tak bertuan,”kata dia.

Disela-sela sambutan yang disampaikan, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat adat yang telah menerima dia melewati beberapa kampung hingga ke Kampung Winiktit.

Setelah menegaskan soal pembangunan jalan, ia menjawab keluhan kepala kampung dan masyarakat Winiktit terkait jaringan internet serta telekomunikasi yang masih lelet dan sulit. Kata dia, kedepan akan diperhatikan dan dipasang.

Setelah membicarakan soal jalan dan menjawab keluhan kepala kampung, ia berterima kasih kepada Pastor Hendrikus Kariwop karena karyanya telah mendatangkan seorang Wakil Gubernur ke Winiktit.

Bagi dia, kepentingan dunia ditinggalkan sejenak, harus memperhatikan kepentingan banyak orang, lantaran masih ada suara-suara yang tidak tersalurkan sampai ke telinga pejabat.

Dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena sudah mendoakan Pastor Hendrikus Kariwop
sehingga bisa menjadi pastor dan menjalani 25 tahun imamatnya.

Dua puluh lima tahun imamat yang dijalani Pastor Hendrikus Kariwop cukup panjang, namun berkat doa bisa dijalani.

“Mudah-mudahan 25 tahun itu bukan merupakan akhir tapi sebagai semangat baru dan roh baru untuk pastor Hendrikus Kariwop,”ujarnya.

Paskalis berharap kedepan lebih semangat lagi menapaki imamatnya. Pastor Hendrikus dan Sam agar selalu mendoakan ia dan gubernur agar menjadi pemimpin yang rendah hati.

Melalui momentum itu, ia menyinggung proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang bakal dilakukan pada Agustus nanti aga didoakan sehingga ke depan jangan lagi ada PSU di Kabupaten Boven Digoel.

Setelah menghadiri acara itu, Wagub Paskalis bersama tim yang mengawalnya kembali menelusuri sungai lalu menaiki kendaraan roda empat ke tanah merah, ibu kota Kabupaten Boven Digoel. (Nikinus Kogoya)

Editor: Musa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *